Hari itu bukan kali pertama dia diamankan petugas. Sebelumnya, Irfan mengaku sudah dua kali diamankan serta dibina di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1 dan Panti Sosial Bina Daksa (PSBD).
Dia mengemis di Jakarta sejak Desember 2013. Sebelum itu, Irfan juga pernah mengemis di Ibu Kota pada 2010 selama enam bulan.
Dalam sepekan, Irfan mengaku tiga kali mengemis. Dia mendapatkan Rp 200.000 tiap kali mengemis.
"Dapatlah Rp 600.000 seminggu. Paling bisa nabung Rp 400.000 sisa makan. Kalau ngirim ya paling sebulan sekali ngirim Rp 200.000 buat kebutuhan ibu saya," ujar Irfan, Rabu (23/11/2016).
Punya barang mahal
Irfan memiliki barang mahal berupa iPhone 5S, Samsung Galaxy Note 3, dan jam tangan Alexandre Christie. Barang-barang tersebut didapatnya dari hasil mengemis.
"Pokoknya ini mah hasil minta-minta aja," kata dia.
Irfan bercerita, iPhone 5S didapatnya dengan cara kredit dari temannya. Ponsel yang dihargai Rp 5 juta itu dibayar dengan cicilan Rp 150.000 setiap pekan sejak akhir 2014 hingga lunas.
Irfan membeli Samsung Galaxy Note 3 dari temannya seharga Rp 2 juta. Harga tersebut dia dapat karena temannya tengah membutuhkan uang. Sama halnya dengan iPhone 5S-nya, jam tangan Alexandre Christie juga dia dapat dengan mengkredit.
"Jam tangan kredit Rp 50.000 per minggu, 20 kali bayar," ucap Irfan.
Selain barang-barang yang dibawanya dan uang Rp 1.050.000 saat diamankan petugas di JPO Sarinah itu, Irfan juga memiliki lima ekor kambing di kampung halamannya di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat. Dia juga memiliki tabungan Rp 2,9 juta.
Menyesal
Selama ini, Irfan tidak pernah mengaku dirinya seorang pengemis kepada teman-temannya. Hanya keluarga Irfan yang tahu soal itu.
Sementara kepada teman-temannya, dia mengaku bekerja. Namun, teman-temannya melihat pemberitaan di media massa dan mengetahui hal sebenarnya.
"Kan saya banyak temen. Di WhatsApp, BBM, sama temen, 'Lho kok Irfan kamu ngemis'. Kan saya jadi malu. Keluarga aja pada bilang, 'Kamu ada di TV'," ucapnya.
Kini Irfan menyesali pekerjaannya sebagai pengemis. Irfan yang seringkali menunduk saat diajak berbicara itu mengaku malu. Dia tidak ingin kembali mengemis setelah media banyak memberitakannya.
Irfan juga akan memilih tinggal di kampung halamannya setelah selesai dibina di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1. Dia punya satu cita-cita untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Irfan ingin membuka toko pakaian jika dia memiliki modal yang cukup.
"Kalau ada yang bantu, saya mau usaha aja. Cita-citanya pengin banget punya toko baju, enggak ada yang lain," ungkap Irfan.
(KOMPAS.com / Nursita Sari)
No comments:
Post a Comment